Senin, 17 September 2012

Kehidupan mahasiswa sekarang


Akreditasi menjadi Hantu bagi Mahasiswa
Polemik Akreditasi sebuah Universitas menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa-mahasiswa yang Program Studinya masih belum mendapatkan akreditasi. Misalnya Di Universitas Palangka Raya  sendiri, banyak Program Studi ( PRODI ) yang masih belum mendapatkan akreditasi. Sedangkan mahasiswa pada setiap prodi yang ada tidak sedikit. Yang menjadi pertanyaan dari mahasiswa sendiri kalau prodinya ditutup akan kemana kah mereka melanjutkan pendidikannya sedangkan pendidikannya itulah masa depan mereka ?
                banyak mahasiswa ketakutan memikirkan hal ini, karenanya pergorbanan mereka untuk sekolah tidak sedikit, dan banyak masalah yang mereka hadapi. Tapi ketika mereka lulus nanti merekapun tidak dapat bekerja karena hanya masalah prodi yang masih belum mendapatkan Akreditasi. Masalah akreditasi ini sekarang-sekarang ini bukan hanya kabar angin saja, bahkan sebuah koran juga sudah memuat masalah ini. Dikatakan kalau sampai tanggal 16 Mei 2012 prodi-prodi yang masih belum mempunyai akreditasi belum juga mendapatkan akreditasinya maka prodi tersebut bersedia untuk ditutup. Sedangkan banyaknya masih mahasiswa semester akhir yang akan lulus dari prodi tersebut menjadi takut karena sesuai dengan peraturan negara seseorang mendapatkan pekerjaan salah satu syaratnya adalah akreditasi dari tempat orang tersebut menuntut ilmunya.
                Sekarang nasib para mahasiswa-mahasiswa tersebut terdapat pada akreditasi prodinya, sedangkan kita ketahui bahwa tak sebentar menyelesaikan sebuah akreditasi sebuah prodi atau universitas untuk diproses . Kita ketahui bahwa Generasi Muda tulang Punggung bangsa, generasi muda yang diharapkan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa agar lebih baik.dan apakah generasi muda ini mati masa depannya hanya karena akreditasinya saja..?

                Sedangkan kita ketahui pengertian  dari akreditasi adalah pengakuan formal di seluruh sekolah atau kolese atau salah satu program memenuhi standar tertentu dan menyediakan kualitas pendidikan sebagai badan akreditasi oleh ditunjuk oleh departemen Pendidikan. Yang menjadi banyak pertanyaan mahasiswa sekarang, apakah orang yang lulusan berakreditasi itu sendiri mempunyai skill yang lebih dari pada lulusan yang tidak berakreditasi ?
                Kalau kita pikir bersama kualitas sikap profesionalisme seseorang bukan berdasarkan akreditasi tempat dia menuntut ilmu tapi berdasarkan kesiapan kita untuk menjalani pekerjaan tersebut.
Karya : 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar